Kamis, 12 November 2015

Tugas Softskill Kelompok 5 Tentang Elektronik

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA LAPTOP ACER
TUGAS MAKALAH SOFTSKIL PERILAKU KONSUMEN


                                                Dibuat Sebagai Tugas Kelompok
Dengan Tema Pengaruh Harga Dan Kualitas Produk Terhadap
Kepuasan Konsumen Pengguna Laptop ACER

Disusun Oleh KELOMPOK 5 :

1.    GESSICA K. S. PURWITA              ( 13213696) 
2.    NURHAENI RAHARDJO                (16213665)
3.    PUTRI DINI YANTI                         (17213005)
4.    SARAH RACHMAWATI                 (18213269)
5.    YASIR IRSYAD                                (19213408)

DOSEN : MUJIYANA
Universitas Gunadarma
Fakultas Ekonomi / Manajemen
2015

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
      Pada umumnya tujuan didirikan suatu perusahaan antara lain adalah untuk mendapatkan keuntungan yang diinginkan. Pencapaian tujuan perusahaan itu sendiri dapat dilakukan melalui kegiatan pemasaran untuk menjual hasil produknya.Kegiatan pemasaran mempunyai arti yang sangat penting bahkan dapat dikatakan sebagai ujung tombak perusahaan. Pasar yang kompleks, kompetisi yang gencar, dan konsumen yang banyak keinginan, semuanya adalah gambaran tentang persaingan pasar saat ini. Menurut Kaplan dan Norton (dalam Rangkuti, 2006:8), persaingan global pada saat ini sudah merupakan fenomena yang tak terhindarkan dalam dunia industri, yang ditandai dengan perubahanperubahan yang serba cepat di bidang komunikasi, informasi dan teknologi. Dalam era komunikasi, informasi dan teknologi ini, baik itu perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa sangat membutuhkan kemampuan baru agar perusahaan dapat berhasil secara kompetitif. Kepuasan pelanggan ditentukan oleh kualitas barang atau jasa yang dikehendaki pelanggan, sehingga jaminan kualitas menjadi prioritas utama bagi setiap perusahaan, yang pada saat ini di jadikan tolok ukur keunggulan daya saing perusahaan (Supranto, 2001:224)
      Laptop merupakan produk elektronik yang saat ini digemari masyarakat luas. Laptop sebagai media yang digunakan untuk mengerjakan berbagai pekerjaan dan hiburan seperti mengetik, persentasi, desain gambarpermainan game, melihat film dan masih banyak lagi kegunaan dari laptop.Dalam perkembeangannya laptop bukan hanya digunakan untuk membantu pekerjaan kantor ataupun mengerjakan tugas kuliah tetapi sekarang laptop menjadi gaya hidup orang zaman sekarang dan menjadi tren supaya tidak dikatakan orang ketinggalan zaman. Peluang pasar yang besar ini akhirnya digunakan perusahaan laptop untuk mengembangkan desain dan fitur produknys agar dapat menarik konsumen untuk membeli produknya. Acer merupakan merek laptop yang cukup diminati konsumen di Indonesia. 
      Banyak konsumen menjatuhkan pilihannya dalam membeli laptop kepada Acer. Mereka lebih memilih Acer karena sudah teruji kualitasnya, walaupun banyak merek laptop lain yang menawarkan produknya yangtidak jauh berbeda dengan Acer ditinjau dari harga dan kualitasnya yang hampir sama. Tetapi semakin banyaknya merek laptop yang berusaha menawarkan produknya dengan harga murah tetapi dengan fitur yang lengkap dan tidak mudah rusak, Acer mengalami penurunan penjualan produknya diakibatkan banyak orang sekarang beralih ke laptop lain dikarenakan harga yang lebih murah dan kualitas produk yang tidak jauh berbeda dengan Acer. Berikut ini adalah data menurunnya tingkat penjualan produk Acer dari tahun ke tahun.

1.2  Rumusan Masalah
 Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah: 1. Adakah  pengaruh hargaterhadap kepuasan konsumen pengguna Laptop Acer pada Mahasiswa Gunadarma Fakultas Ekonomi?
2. Adakah pengaruh kualitas produkterhadap kepuasan konsumen pengguna Laptop Acer pada Mahasiswa Gunadarma Fakultas Ekonomi?
 3. Adakah pengaruh harga dan kualitas produkterhadap kepuasan konsumen pengguna Laptop Acer pada Mahasiswa Gunadarma Fakultas Ekonomi?
1.3.Tujuan Penelitian
Berdasarkan penemuan masalah tersebut di atas tujuan penelitiannya adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh harga terhadap kepuasan konsumen pengguna Laptop Acer pada Mahasiswa Gunadarma Fakultas Ekonomi.
2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen pengguna Laptop Acer pada Mahasiswa Gunadarma Fakultas Ekonomi.
3. Untuk mengetahui pengaruh harga dan kualitas produk terhadapkepuasan konsumen pengguna Notebook Acer pada Mahasiswa Gunadarma Fakultas Ekonomi.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bersifat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuantentang pengaruh harga dan kualitas produk terhadap kepuasan konsumen pengguna Acer (Studi Kasus Mahasiswa Gunadarma Fakultas Ekonomi), serta dapat menjadikan bahan acuan di bidang penelitian yang sejenis.
2. Bersifat Praktis
a. Bagi peneliti lebih lanjut, penelitian ini dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dan dipakai sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut.
b. Bagi produsen laptop acer, penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan penjualan produk Acer agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen.



BAB II
LANDASAN TEORI

2.1.1       2.1.1 Definisi Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan  hidup usahanya, untuk mendapatkan laba dan untuk berkembang. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, dimana secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan  pasar.
Selain itu ada pula tiga  pendapat tentang pemasaran  (marketing) yaitu:
a.       Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang diajukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial William j.Stanton (1978 )
b.      Pemasaran adalah pelaksanaan kegiatan dunia usaha yang mengakibatkan aliran barang dan jasa dari para produsen ke para  konsumen. ( The American Marketing Association )
c.       Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain Philip Kotler (1995 ).
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut berarti pemasaran terdiri dari tindakan-tindakan yang menyebabkan berpindahnya hak milik atas barang serta jasa dan yang menimbulkan distribusi fisik mereka. Proses pemasaran meliputi aspek fisik dan non fisik. Aspek fisik menyangkut perpindahan barang-barang ketempat dimana mereka dibutuhkan. Sedangkan aspek nonfisik dalam arti bahwa para penjual harus mengetahui apa yang diinginkan oleh para pembeli dan pembeli harus pula mengetahui apa yang dijual.

2.1.2.  Konsep Pemasaran
Menurut Swastha (1979:17) “Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan”.
Sedangkan definisi lain menyatakan bahwa   konsep pemasaran adalah menjadi lebih efektif dari pada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran (Kotler,1997:17).
Ada lima konsep pemasaran yang mendasari cara perusahaan melakukan kegiatan pemasarannya yaitu:
1.      Konsep berwawasan Produksi
Konsep ini berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang mudah didapat dan murah harganya sehingga fokus utamanya adalah meningkatkan efisiensi produksi dan memperluas cakupan distribusi.
2.      Konsep berwawasan Produk
Konsep ini berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang menawarkan mutu, kinerja terbaik dan hal-hal inovative lainnya sehingga fokus utamanya adalah membuat produk yang lebih baik dan berusaha terus menerus untuk menyempurnakannya.
3.      Konsep berwawasan Penjualan
Konsep ini berpendapat bahwa kalau konsumen dibiarkan saja maka konsumen tidak akan membeli produk perusahaan dalam jumlah cukup.oleh karena itu, perusahaan harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif.
4.      Konsep berwawasan Pemasaran
Konsep ini berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dari pada persaingannya. Konsep ini didasarkan pada empat sendi utama, yaitu pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran yang terkoordinasi, serta keuntungan.
5.      Konsep berwawasan Pemasaran bermasyarakat
Konsep ini berpendapat bahwa tugas perusahaan adalah menentukan kebutuhan dan keinginan serta kepentingan pasar sasaran dan memenuhinya dengan lebih efektif dan efisiensi dari pada saingannya dengan cara mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.




2.1.3.  Strategi Pemasaran
      Perencanaan sangat diperlukan  untuk mengikuti perkembangan dan menghadapi persaingan yang semakin ketat dimasa yang akan datang. Tanpa perencanaan sebuah organisasi mungkin akan melakukan cara-cara ekstrem untuk menghindari kerugian atau mempertahankan kelangsungan hidupnya. Perencanaan dapat mencakup suatu  periode waktu yang panjang atau pendek. Perencanaan jangka panjang ( multi tahun : 3, 5, 10, atau bahkan 25 tahun ) biasanya melibatkan peranan dari manajemen puncak dan atau staf perencanaan khusus. Masalah yang dihadapi sangat kompleks dan memiliki cakupan yang luas, seperti masalah perluasan pabrik, pasar, atau produk.
      Perencanaan jangka pendek  ( sampai dengan 1 tahun ) biasanya dilakukan oleh manajemen menengah atau bawah ( middle or bottom management ) masalah yang dapat dimasukkan dalam perencanaan jangka pendek ini, antara lain kampanye periklanan untuk periode yang akan datang, pembelian pada musim yang akan datang, atau menyangkut daerah operasi dari tenaga pemasaran.
Dalam hal ini, kita harus mengetahui dan membedakan ketiga konsep perencanaan, yaitu sebagai berikut :
1.      Perencanaan perusahaan secara keseluruhan.
Hal ini mencakup penentuan tujuan umum perusahaan dalam jangka panjang dan pengembangan strategi jangka panjang untuk mencai tujuan tersebut. Tujuan dan straregi jangka panjang ini kemudian menjadi suatu kerangka dasar untuk mengembangkan rencana yang tercakup didalamnya. Masalah utama yang ada dalam perencanaan perusahaan ini adalah masalah keuangan, produksi, kebutuhan tenaga kerja, penelitian, dan pengembangan ( research and development ),serta penentuan sasaran pasar dan program pemasarannya. Pertimbangan pemasaran ini cenderung mempengaruhi kebijakan dalam perusahaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang . oleh karena itu perencanaan perusahaan dan perencanaan pemasaran sering dijadikan satu.

2.      Perencanaan pemasaran
Hal ini mencakup pengembangan program jangka panjang  untuk masalah-masalah yang luas dalam bauran pemasaran ( Marketing mix ), yaitu produk ( product), harga ( price), tempat ( place) dan promosi ( promotion). Perencanaan pada masing-masing variabel tersebut harus dikoordinasikan dan ditangani dengn baik, sebab setiap variabel bauran pemasaran selalu saling berinteraksi dengan variabel lainnya.
3.      Rencana Pemasaran Tahunan
Rencana ini mencerminkan proses perencanaan yang berjalan untuk  satu periode waktu. Dalam hal ini, manajemen akan mengembangkan suatu rencana induk yang mencakup kegiatan pemasaran setiap tahunnya.  Contoh : perencanaan pemasaran jangka panjang menentukantujuan untuk memperkenalkan produk baru. Rencana pemasaran tahun berikutnya, bagaimana pun harus  dapat membuat keseimbangan dalam persediaan dengan cara mempromosikan jenis produk yang sedang mengalami tahap penurunan dalam daur kehidupan produk ( product life cycle ). Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan produk tersebut sehingga persediaan berkurang.          

2.2.1. Kepuasan Konsumen
    Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan antara apa yang dia terima dan harapannya Umar (2005:65). Seorang pelanggan, jika merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh produk atau jasa, sangat besar kemungkinannya menjadi pelanggan dalam waktu yang lama. Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller  yang dikutip dari buku Manajemen Pemasaran mengatakan bahwa Kepuasan Konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan (2007:177).
     Memuaskan kebutuhan konsumen adalah keinginan setiap perusahaan. Selain faktor penting bagi kelangsungan hidup perusahaan, memuaskan kebutuhan konsumen dapat meningkatkan keunggulan dalam persaingan. Konsumen yang puas terhadap produk dan jasa pelayanan cenderung untuk membeli kembali produk dan menggunakan kembali jasa pada saat kebutuhan yang sama muncul kembali dikemudian hari. Hal ini berarti kepuasan merupakan faktor kunci bagi konsumen dalam melakukan pembelian ulang yang merupakan porsi terbesar dari volume penjualan perusahaan.

2.2.2. Manfaat Kepuasan Konsumen
Kepuasan konsumen dapat memberikan beberapa manfaat bagi perusahaan dan bagi konsumen itu sendiri. Manfaat yang dapat diperoleh dari kepuasan konsumen menurut Tjiptono (2003:102) antara lain :
a. Hubungan antara perusahaan dan para pelanggannya menjadi harmonis
b.Memberikan dasar yang lebih baik untuk pembelian ulang
·         Dapat mendorong terciptanya loyalitas konsumen
·         Membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word-of-mouth) yang menguntungkan bagi perusahaan
·         Reputasi perusahaan menjadi baik
·         Laba yang diperoleh dapat meningkat Apa yang diharapkan dan diinginkan konsumen, merupakan faktor utama yang dapat dipertimbangkan oleh manajemen perusahaan dalam menyusun rencana kebijakan dalam pemasaran yang akan dilakukan perusahaan.
Ada beberapa penyebab utama tidak terpenuhinya harapan konsumen seperti yang ditunjukkan dalam gambar di bawah ini (Tjiptono, 2004:131) : Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan Menurut Kotler dalam Tjiptono (2003:104), ada empat macam metode dalam pengukuran kepuasan pelanggan, yaitu :
1. Sistem keluhan dan saran Perusahaan yang berpusat pada pelanggan (customer-centered) memberikan kesempatan yang luas kepada para pelanggannya untuk menyampaikan saran dan keluhan, misalnya dengan menyediakan kotak saran, kartu komentar dan lain-lain.Informasi-informasi ini dapat memberikan ide-ide cemerlang bagi perusahaan dan memungkinkannya untuk bereaksi secara tanggap dan cepat untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul.
2. Ghost Shopping Salah satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan pelanggan adalah dengan mempekerjakan beberapa orang untuk berperan atau bersikap sebagai pembeli potensial, kemudian melaporkan temuan-temuannya mengenai kekuatan dan kelemahan produk perusahaan dan pesaing berdasarkan pengalaman mereka dalam pembelian produk-produk tersebut. Selain itu para ghost shopper juga dapat mengamati cara penanganan setiap keluhan.
3. Lost customer analysis Perusahaan seyogyanya menghubungi para pelanggan yang telah berhenti membeli atau yang telah pindah pemasok agar dapat memahami mengapa hal itu terjadi. Bukan hanya exit interview saja yang perlu, tetapi pemantauan customer loss rate juga penting, peningkatan customer loss rate menunjukkan kegagalan perusahaan dalam memuasakan pelanggannya.
4. Survai kepuasan konsumen. Umumnya penelitian mengenai kepuasan pelanggan dilakukan dengan penelitian survei, baik melalui pos, telepon, maupun wawancara langsung. Hal ini karena melalui survei, perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan balik secara langsung dari pelanggan dan juga memberikan tanda positif bahwa perusahaan menaruh perhatian terhadap para pelanggannya. Metode survai kepuasan pelanggan dapat menggunakan pengukuran dengan berbagai cara, yaitu :
a. Pengukuran dapat dilakukan secara langsung dengan pertanyaan (direcly reported satisfaction).
b. Responden juga dapat diberi pertanyaan mengenai seberapa besar mereka mengharapkan suatu atribut tertentu dan sebarapa besar yang mereka rasakan (derived satisfaction).
c. Metode lain adalah dengan meminta respoden untuk menuliskan masalah-masalah yang mereka miliki dengan penawaran dari perusahaan dan untuk menuliskan perbaikan-perbaikan yang mereka sarankan (problem analysis).

2.3. Pengertian Harga
     Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari yang memiliki atau pengguna produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar-menawar, atau ditetapkan ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap pembeli (Umar 2002:32) Perusahaan dalam usaha memasarkan barang atau jasa, perlu penetapan harga yang tepat. Harga merupakan salah satu unsur pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendekatan bagi perusahaan, harga juga merupakan komponen yang berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan. Sedangkan menurut Tjiptono (2000:151), harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang aau jasalainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak atas pengguna suatu barang.
    Menurut kotler dan Amstrong (2001: 493) bahwa harga merupakan sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Harga sering kali sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa yang mana pada tingkat harga tertentu bila manfaat yang dirasakan konsumen meningkat, maka nilainya akan meningkat pula. Demikian pula pada tingkat harga tertentu, nilai suatu barang dan jasa akan meningkat seiring dengan mningkatnya manfaat yang dirasakan. Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuahproduk atau jasa, atau jumlah nilai yang konsumen pertukarkan untuk mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa (Kotler dan Amstrong, 1995:72) .
    Menurut Basu swastha (2000:15) harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari yang memiliki atau pengguna produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar-menawar, atau ditetapkan ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap pembeli (Umar 2002:32). Sedangkan Menurut Tjiptono (2009:138), Secara sederhana istilah harga dapat diartikan sebgai sejumlah uang atau (satuan moneter) dan aspek lain (non moneter) yang mengandung utilitas atau kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan suatu jasa. Perusahaan dalam usaha memasarkan barang atau jasa, perlu penetapan harga yang tepat.
      Menurut kotler dan Amstrong (2001: 493) bahwa harga merupakan sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Harga sering kali sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa yang mana pada tingkat harga tertentu bila manfaat yang dirasakan konsumen meningkat, maka nilainya akan meningkat pula. Demikian pula pada tingkat harga tertentu, nilai suatu barang dan jasa akan meningkat seiring dengan mningkatnya manfaat yang dirasakan. Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa, atau jumlah nilai yang konsumen pertukarkan untuk mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa (Kotler dan Amstrong, 1995:72). Menurut Kotler dan amstrong, (2001: 452) strategi harga dapat berupa:
1. Penetapan Harga Jual Keputusan penetapan harga seperti halnya keputusan bauran pemasaran lainnya, harus berorientasi pada pembeli yang efektif, mencakup memahami seberapa besar nilai yang ditempatkan konsumen atas manfaat yang mereka terima dari produk dan penetapan harga yang sesuai dengan nilai beli.
2. Elastisitas harga Seberapa responsif permintaan terhadap suatu perubahan harga jika permintaan hampir tidak berubah karena sedikit perubahan harga, maka permintaan tersebut tidak elastis atau inelastis. Jika permintaan berubah banyak, kita menyebut permintaan tersebut elastis. Semakin tidak elastis suatui permintaan, semakin besar kemungkinan penjual menaikan harga.
3. Perbandingan harga pesaing. Faktor lain yang mempengaruhi keputusan penetapan harga perusahaan adalah harga pesaing dan kemungkinan reaksi pesaing atau tindakan penetapan harga yang dilakukan perusahaan seseoang konsumen yang cenderung membeli suatu produk akan mengealuasi harga serta nilai dari produk pembanding sejenis lainnya.

2.4. Kualitas Produk
    Pengertian dari kualitas menurut dari beberapa ahli. Bahwa kualitas adalah kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, manusia atau tenaga kerja, proses, dan tugas, serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan atau konsumen Garvin dan Davis (1994). Kualitas adalah suatu kondisi yang dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan Tjiptono( 2002:51) menurut Wykof ( dalam lovelock, 1990). Tujuan kualitas mengacu pada keunggulan teknis yang sebenarnya dari produk yang dapat diverifikasi dan diukur Monroe & Krishman (1985). Sebaliknya, kesan kualitas adalah penilaian konsumen tentang keunggulan produk secara keseluruhan atau superioritas Zeithaml (1988). kualitas produk yang dirasakan adalah penilaian global mulai dari buruk menjadi baik, ditandai dengan tingkat abstraksi tinggi dan mengacu pada pengaturan konsumsi tertentu.
    Hasil penelitian yang dilaporkan oleh Caruana (2002) dan Tsiotsou (2006) memverifikasi peran sebelumnya dari persepsi kualitas dan menyarankan efek langsung dari persepsi kualitas terhadap kepuasan konsumen. Dengan demikian, diharapkan bahwa semakin tinggi kualitas yang dirasakan dari sebuah produk, semakin tinggi kepuasan konsumen. Pelaksanaan strategi pemasaran yang bertujuan membangun citra merek dan meningkatkan pangsa pasar. Untuk membangun hubungan jangka panjang dengan konsumen, pemasar harus memastikan bahwa kualitas yang dirasakan dari produk mereka di kalangan konsumen adalah tinggi. Jadi, ketika mengembangkan strategi pemasaran, pemasar harus mempertimbangkan persepsi kualitas dan setiap faktor yang berhubungan dengan pemasaran. Pengetahuan tentang niat membeli dan kualitas produk harus dimiliki oleh manajer pemasaran untuk mengembangkan strategi pemasaran agar produk yang dijual dapat diterima dan disukai oleh konsumen. Persepsi kualitas produk bisa juga digunakan oleh pemasar sebagai kriteria segmentasi untuk mengidentifikasi kelompok konsumen.
    Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen dengan persepsi yang berbeda kualitas (rendah, sedang, tinggi) berbeda pula dalam tingkat kepuasan dan niat pembelian. Dengan demikian segmentasi pasar digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran dan merespon tantangan dari para pesaing. Berbicara mengenai kualitas produk, ada beberapa hal yang terkait dengan kualitas produk yang dapat diuraikan sebagai berikut (Supriyadi, 2004 :84) :
a.       Kehandalan (reliabelity)
Kehandalan produk diartikan bahwa produk tersebut memiliki kemampuan untuk digunakan dalam jangka waktu lama dan dapat dikatakan sebagai produk yang awet. Produk yang tahan lama atau awet akan membuat konsumen puas dan setia dengan produk tersebut karena konsumen merasa diuntungkan dengan produk yang tidak mudah rusak sehingga konsumen tidak perlu nengeluarkan uang lagi untuk membeli produk baru. Kehandalan produk menjadi salah satu faktor pembentukan citra produk di mata konsumen. Apabila produk yang digunakan konsumen memiliki kehandalan produk yang bagus maka akan berdampak pada citra produk yang bagus dan akan banyak dicari konsumen karena kehandalan produk tersebut. Sebalikya apabila produk yang digunakan konsumen tersebut memiliki kehandalan produk yang tidak baik, maka konsumen akan beralih kepada produk lain yang memiliki kehandalan produk yang bagus.
b.      Penampilan (performance)
Berkaitan dengan berbagai hal seperti wujud atau produk, warna dan bahan pembuatnya.     Bentuk produk yang menarik akan meningkatkan daya beli konsumen untuk menggunakan produknya. Penampilan produk yang mengikuti zaman membuat nilai tambah yang lebih di mata konsumen, konsumen akan lebih tertarik kepada produk yang canggih dan tidak ketinggalan zaman. Warna produk yang digunakan hendaknya bebas dari zat kimia yang berbahaya, agar tidak berdampak buruk bagi konsumen. Pemilihan warna produk yang tepat membuat konsumen lebih tertarik untuk membeli produk tersebut. Warna produk yang tidak mudah pudardan awet membuat produk tersebut memiliki citra yang bagus dibenak konsumen. Bahan pembuat produk juga harus berkualitas baik, agar konsumen lebih mudah menggunakannya dan merasa terpuaskan dengan produk tersebut.
c.       Nilai Seni suatu produk (aesthethics)
Kualitas suatu produk juga dilihat dari nilai seni produk tersebut. Produk yang memiliki nilai estetika atau seni yang tinggi akan mempengaruhi harga jual dan daya beli masyarakat. Agar produk lebih mudah dikenali konsumen, perusahaan harus mendesain produk yang berbeda dengan pesaingnya. Desain produk yang baik dapat meningkatkan pemasaran produk dalam berbagai hal misalnya dapat mempermudah operasi pemasaran produk, meningkatkan nilai kulaitas dan keawetan produk, menambah daya penampilan produk. Seringkali desain yang efektif juga bisa membantu penghematan dalam biaya pembuatan produk. Secara ringkas dapat dikatakan, desain yang bagus dapat menarik perhatian, memperbaharui performansi, menurunkan biaya dan mengkomunikasikan nilai produk kedalam pasar sasaran William J. Stanton (1984: 284).
d.      Kemampuan produk memberikan pelayanan (serviceability)
Agar konsumen merasa terpuaskan setelah membeli produk. Perusahaan harus memberikan pelayanan yang bagus manakala produk yang telah dibeli konsumen mengalami kerusakan dan tidak dapat berfungsi dengan baik. Tujuan diberikannya pelayanan produk ini adalah untuk menyakinkan pembeli bahwa perusahaan akan memberikan ganti rugi bila produknya tidak berfungsi sebagai mana mestinya. rasa terpuaskan dengan produk tersebut.










BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengaruh Harga terhadap Kepuasan Konsumen
    Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa harga yang terdiri dari indikator Persepsi harga, Prosedural harga dan Kewajaran harga berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen Mahasiswa Gunadarma Fakultas Ekonomi yang menggunakan Laptop Acer. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Fandy Tjiptono (2000:167) ”bahwa tinggi rendahnya harga ditetapkan perusahaan sesuai dengan kualitas produk tersebut, sehingga konsumen akan mendapatkan manfaat yang seimbang dengan jumlah uang yang dikeluarkan”.Harga Laptop Acer sangat berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.
    Konsumen menggunakan harga sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan pembelian suatu produk, kapan sebaiknya pembelian dilakukan serta berapa besar kebutuhan akan produk yang dibeli sesuai dengan kemampuan daya beli konsumen. Suatu produk harus tepat dalam penentuan dan penetapan harga jualnya sehingga dapat diterima oleh konsumen dengan tidak mengabaikan kualitas produk tersebut. Dalam keadaan normal, permintaan dan harga mempunyai hubungan yang negatif atau terbalik. Artinya, semakin tinggi harga ditetapkan semakin kecil permintaan.
     Konsumen sendiri memiliki persepsi mengenai harga bahwa semakin tinggi harga suatu produk makin tinggi pula kualitas produk. Bila suatu produk mengharuskan konsumen mengeluarkan biaya yang lebih besar dibanding manfaat yang diterima maka yang terjadi adalah produk tersebut akan memiliki nilai negatif. Konsumen mungkin akan menganggapnya sebagai nilai yang buruk dan kemudian akan mengurangi konsumsi terhadap produk tersebut. sebaliknya jika manfaat yang diperoleh lebih besar maka yang terjadi adalah produk tersebut akan memiliki nilai positif . Jadi semakin tinggi Acer menetapkan harga terhadap produknya maka semakin kecil permintaan terhadap produk yang ditawarkan Acer. Sebaliknya jika Acer memberikan harga yang rendah terhadap produknya, maka semakin besar permintaan akan produk Acer tersebut.
3.2 Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen
    Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk yang terdiri dari Kehandalan, kebutuhan rasa aman, Penampilan, Nilai Seni suatu produk, dan Kemampuan produk memberikan pelayanan terhadap kepuasan konsumen Mahasiswa Gunadarma Fakultas Ekonomi pengguna Laptop Acer.
   kualitas produk Laptop Acer terhadap kepuasan konsumen Mahasiswa Gunadarma Fakultas Ekonomi.Hal ini sesuai dengan teori yang di kemukakan oleh (Supriyadi, 2004 :84)yaitu “berkaitan dengan berbagai hal seperti wujud atau produk, warna dan bahan pembuatnya. Bentuk produk yang menarik akan meningkatkan daya beli konsumen untuk menggunakan produknya”. Kualitas produk merupakan suatu kondisi yang dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Jika kualitas produk yang dirasakan konsumen memenuhi harapan mereka, maka konsumen akan merasa puas dan diharapkan kembali membeli produk tersebut.
      Kualitas produk Laptop Acer masih kurang bagus dibandingkan dengan produk lainnya. Sehingga untuk dapat menarik konsumen yang lebih banyak lagi, Acer harus terus memperbaiki kualitas produknya.Agar dapat menumbuhkan kepercayaan konsumen terhadap kualitas produk Acer. Jika kualitas produk yang ditawarkan Acer tidak sesuai dengan harga yang ditawarkan, maka konsumen akan kecewa dan akan beralih ke merek lainnya.
3.3 Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen
     Adapun pengaruh Harga dan Kualitas Produk secara bersama samaterhadap kepuasan konsumen Mahasiswa  Gunadarma Fakultas Ekonomi pengguna Laptop Acer menunjukan bahwa Harga dan Kualitas Produk secara bersama sama mempengaruhi kepuasan konsumen Mahasiswa Gunadarma Fakultas Ekonomi pengguna Laptop Acer. Harga yang dirasakan Mahasiswa Gunadarma Fakultas Ekonomi pengguna Laptop Acer tergolong dalam kriteria tinggi yang menunjukan bahwa perusahaan telah mampu memenuhi keinginan dari para kosumen Mahasiswa Gunadarma Fakultas Ekonomi pengguna Laptop Acer.














                                                                        BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat di ambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Ada pengaruh harga terhadap kepuasan konsumen Mahasiswa Gunadarma Fakultas Ekonomi pengguna laptop Acer.
2. Ada pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen Mahasiswa Gunadarma Fakultas Ekonomi pengguna laptop Acer .
3. Ada pengaruh harga dan kualitas produk secara bersama-sama terhadap kepuasan
konsumen Mahasiswa Gunadarma Fakultas Ekonomi pengguna laptop Acer.
4.2. Saran
Adapun saran yang dapat penulis kemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Harga produk Acer yang terjangkau menjadi salah satu hal yang dapat menarik perhatian
konsumen. Oleh karena itu hendaknya keunggulan Acer dari segi harga yang terjangkau
inilahdapat terus dijaga dan tetap dipertahankan, agar dapat bersaing dengan produk lain.
2. Sebelum melakukan pembelian konsumen hendaknya berhati hati dalam memilih produk
laptop, jangan hanya tertarik pada harga yang ditawarkan,akan tetapi hendaknya
konsumen mempertimbangkan juga kualitas produk dan manfaat yang diperoleh dari
produk tersebut.








DAFTAR PUSTAKA

Anssauri, Sofjan. 2001. Manajemen Pemasaran Dasar. Konsep dan Strategi. Rajawali Pers.
Jakarta.
Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Indeks.
Purnama, Lingga, 2002, Strategic Marketing Plan, PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Radiosunu,1986. Pengantar Manajemen Pemasaran. Erlanggga. Jakarta.
Umar, Husein. 1997. Study Kelayakan Bisnis. Edisi Ketiga. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.
Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. 2003. Total Quality Manajemen. Edisi Revisi. Andy: Yogyakarta.
Muhammad Firdaus. 2008,manajemen agribisnis. PT Bumi Aksara Jakarta.